Sunday 1 March 2015

Inilah Cara Orang Kaya Berpikir dan Bertindak, agar Mereka Jadi Kaya.

"Ketika Anda selalu berpikir seperti orang kaya, maka akan sangat SULIT bagi Anda untuk TIDAK menjadi kaya. Sebaliknya, jika Anda terus berpikir seperti orang rata-rata, maka Anda tetap akan menjadi yang rata-rata saja."

Untuk menjadi kaya, pertama-tama Anda harus "SANGAT YAKIN" bahwa Anda memang bisa menjadi kaya. Ada banyak contoh di sekitar kita, orang miskin yang jadi kaya. Orang-orang seperti itu "PERCAYA" bahwa mereka bisa menjadi kaya, meskipun dilahirkan dari sebuah keluarga miskin. Seperti apa yang mungkin Anda duga, si kaya memiliki cara berpikir yang berbeda dengan kebanyakan orang rata-rata. Berikut ini adalah beberapa cara berpikir yang berbeda dari si kaya :
 
Si kaya memakai uang untuk menghemat waktu

Apakah anda kaya / miskin, muda / tua, pria / wanita, semuanya punya 24 jam sehari. Oleh karena itu, si orang rata-rata lebih suka memakai waktunya untuk menghemat uang. Tetapi si kaya tahu bahwa WAKTU adalah salah satu harta yang paling berharga / lebih bernilai dibandingkan UANG, oleh karena itu si kaya memilih untuk memakai uangnya untuk menghemat waktu.

Contoh :
tahun 2008 saat harga BBM sempat dinaikkan dari Rp. 4.500,-/liter menjadi Rp. 6.000,-/liter, adalah suatu pemandangan umum pada hari atau saat-saat terakhir menjelang kenaikan harga BBM terlihat antrian panjang motor di stasiun pompa bensin. Untuk mengisi penuh satu tanki motor diperlukan waktu menunggu setengah jam atau bahkan bisa sampai satu jam ! Padahal berapa penghematan yang bisa dilakukan ? Jika satu motor mengisi 4 liter, maka menghemat uang 4 x (Rp. 6.000 - Rp. 4.500) = Rp. 6.000,-. Lalu coba kita hitung kerugian waktunya untuk orang tersebut, jika gaji orang itu Rp. 3 Juta / bln, maka harga waktu per jam (dengan asumsi 21 hari kerja @ 8 Jam per hari) adalah Rp. 3 Juta : 168 Jam = Rp. 17.857,- / Jam. Jadi si orang rata-rata lebih memilih menghemat Rp. 6.000,- / Jam dengan mengorbankan Rp. 17.857,- ??? Mengorbankan hampir 3 kali lipat dari penghematan yang hanya Rp. 6.000,- !!! Sementara si kaya kalaupun mobilnya ikut antri isi bensin, yang disuruh adalah supirnya, sementara si kaya melakukan KEGIATAN UTAMANYA untuk menjadi lebih kaya !

Banyak orang menyia-nyiakan Waktu dan Uang dengan percuma, Si kaya memakai Waktu dan Uang dengan bijak
Apa pengertian "sia-sia / percuma" dan "bijak" ? Jika menggunakan waktu untuk meningkatkan kualitas diri Anda (secara fisik, mental, spiritual dan intelektual), berkumpul untuk mempererat kekeluargaan dan persahabatan, melakukan kegiatan sosial, semua itu adalah bijak. Di sisi lain, jika menghabiskan waktu dan uang untuk gosip, komplain, melakukan hal yang tidak bermanfaat, maka itu adalah menyia-nyiakan waktu. Ingatlah, Waktu tidak sama dengan Uang. Waktu yang sudah lewat tidak bisa digantikan, sementara uang yang hilang masih bisa dicari lagi gantinya. Jadi waktu itu sama dengan Hidup (tidak ada penggantinya), Jika Anda menyia-nyiakan Waktu, maka itu sama artinya dengan menyia-nyiakan hidup Anda !
 
Si rata-rata berusaha melakukan semuanya sendiri, Si kaya memanfaatkan jasa orang lain

Kebanyakan orang memilih melakukan semuanya sendiri, dan ketika menghadapai masalah, mereka cenderung ngobrol dan meminta nasihat kepada teman yang bukan ahli di bidang tersebut, sehingga kadang nasehat yang "gratis" menjadi nasehat "paling mahal" yang harus ditanggung si orang rata-rata karena menimbulkan kerugian besar !
Kebalikan dari hal di atas, si kaya menyadari tidak bisa melakukan semuanya sendiri, oleh karena itu si kaya cenderung memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman orang lain yang memang punya keahlian di bidang tersebut. Si kaya tahu, bahwa membayar fee untuk jasa konsultasi adalah sebuah investasi, karena hal itu akan membantu si kaya menghemat waktu dan menghasilkan uang yang lebih banyak.
 
Si rata-rata rela antri panjang di bank untuk setor uang, supaya bank bisa meminjamkan uang buat si kaya, agar si kaya bertambah kaya !!!

Si rata-rata menyimpan sebagian besar uangnya di bank, tanpa menyadari jika bunga tabungan di bank yang hanya sekitar 2% / tahun, yang berarti lebih rendah dari angka inflasi (kenaikan harga barang secara umum) rata-rata sejak 2007 sd 2011 yaitu 6,24% / tahun, maka si rata-rata hanya akan semakin miskin dari hari ke hari.

Sementara si kaya tahu menggunakan "hutang baik" secara bijak agar bertambah kaya. Hutang bijak adalah hutang yang dananya digunakan untuk investasi (bisnis, properti atau instrumen investasi lainnya), sehingga memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari bunga bank. Contohnya, jika Anda meminjam uang di bank dengan bunga 5% / tahun, dan mendapatkan 8% dari hasil investasi, maka dengan berhutang Anda menjadi lebih kaya. Sebaliknya, semua hutang yang digunakan untuk tujuan konsumtif (membeli barang hanya untuk memuaskan keinginan) adalah "hutang buruk".
 
 
Jadilah investor lawan arus

Ketika kebanyakan orang berperilaku rakus dan menjadi tidak normal di pasar modal (pasar saham, obligasi dan investasi keuangan lainnya), properti dan instrumen investasi lainnya, si kaya mengamati siklus pergerakan yang terjadi di pasar pada masa-masa sebelumnya dan menyadari ada potensi penurunan nilai investasi, maka si kaya akan mengambil langkah menjual dan keluar pasar untuk sementara, mengambil langkah yang berseberangan (bertolak belakang) dari kebanyakan orang. Intinya si kaya menganut prinsip seperti ini : "Takutlah saat orang lain serakah, dan serakahlah saat orang lain takut !"
 
Setelah membaca artikel di atas, apa Action Anda ?  
 
sumber: karirplus.com